Kamis, 16 Maret 2017

BAPAK YANG KENA TONJOK POLISI INI BERSUARA

"Nak Polisi, Bapak Telah Memaafkanmu..."

KENA TONJOK

Nak Polisi, Terima kasih untuk semua 'kesopananmu' kepada Bapak...
Tidak lain, Bapak hanya bisa membalas 'kebaikanmu' dengan kebaikan juga.
Lewat sepiring nasi hangat yang selalu engkau santap bersama keluargamu, 3x sehari.
Tahukah kamu, Nak? Itu adalah nasi dari padi yang Bapak panen hari kemarin.
Sangat pulen bukan? Bagus untuk menambah kekuatan fisik 'tangan kananmu'...

Nak Polisi, terkadang Bapak sering mengeluh sakit, encok di sekujur badan.
Tapi Bapak hanya petani miskin, tidak mampu pergi berobat...
Katanya ada Program KIS untuk berobat gratis?
Betulkah itu, Nak?
Jawab Nak, bagaimana cara mendapatkannya...?
Berapa lama...?

Nak Polisi, maafkan Bapak mungkin terlalu cerewet.
Tapi rematik di sekujur badan ini lebih 'cerewet' dari pertanyaan2 Bapak kepadamu.
Sangat sakit Nak, sangat menyiksa di setiap pergantian malam.
Bapak hanya berfikir agar besok masih ada beras pulen yang bisa bapak panen.
Untukmu santap bersama anak istrimu, 3x sehari.
Agar selalu kuat otot-otot di 'tangan kananmu'...

Nak Polisi, terima kasih Bapak ucapkan...
Untuk 'usapan lembut' di kepala Bapak kemarin,
Sangat berkesan, begitu manusiawi.
Tapi sekali lagi, Bapak telah memaafkanmu...

Hanya Bapak ingin memberimu satu nasihat saja,
Nasihat ringan, se-Ringan tangan kananmu...
Tapi jangan dianggap serius, jika tidak berkenan.
"Jadilah Petinju Hebat, Nak. Jangan Jadi Polisi"
Karena Tampolan-mu di kepala Bapak kemarin, terlalu KUAT untuk sebuah Jabatan Muliamu itu...

~Dari "Bapak Senen" (Petani, 62 tahun), yang kemarin kamu Ayomi, Lindungi & Layani dengan sepenuh hati~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar